Dalam unsur
budaya terdapat adanya sistem pengetahuan, dimana ilmu termasuk di dalamnya.
Dengan demikian ilmu itu sendiri merupakan bagian dari budaya. Ilmu dan budaya
mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi dan saling tergantung. Perkembangan
ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi budaya masyarakat tersebut,
dan juga perkembangan ilmu akan mempengaruhi berkembangnya budaya masyarakat.
Ilmu merupakan sumber nilai dan tata hidup, baik bagi perkembangan kepribadian
secara individual maupun pengembangan masyarakat secara keseluruhan.
Mencari ilmu
adalah kewajiban untuk kita semua, ada banyak cara untuk mecari ilmu dan slah
satunya yaitu bersekolah. Namun seiring waktu sekolah bukan lagi “tempat
mencari ilmu” melainkan “tempat mencari nilai”. Pada saat ulangan, para siswa
akan berfikir untuk mendapatkan nilai yang bagus. Dengan nilai yang bagus maka
mereka akan dibanggakan oleh guru ataupun orangtua. Tapi sangat disayangkan
apabila siswa telah mendapatkan nilai yang mereka mau tapi malah melupakan
semua ilmu yang telah dipelajari. Itu sama saja percuma untuk sekolah yang
tadinya sekolah adalah hakekat untuk menuntut ilmu telah berubah menjadi untuk
menuntut nilai. Kalau kalian ingin nilai yang bagus, itu sangat gampang, ada
banyak cara untuk meraihnya salah satunya dengan menyontek atau bertanya pada
teman yang sudah pasti adalah cara yang tidak seharusnya dilakukan. Namun tidak
dipungkiri lagi bahwa nilai bagus terus mendorong siswa untuk melakukan segala
macam cara untuk mencapainya.
Namun ada
banyak keuntungan mendapat nilai bagus antara lain:
1. Dipuji guru
2. Dikagumi teman
3. Dibanggakan sekolah
4. Dll
Sedangkan,
bila nilai buruk:
1. Dianggap bodoh
2. Dituduh pemalas
3. Dimarahi guru
4. Dll
Sedangkan
untuk ilmu, sudah jelas bahwa fungsinya yaitu untuk memperoleh suatu
keterampilan, yang bisa dimanfaatkan untuk pekerjaan atau keahlian di masa
depan. Tapi ilmu diukur dengan nilai, dan representasi nilai untuk ilmu tidak
selalu tepat.
Masalah
dengan nilai
mendapat nilai
bagus antara lain:
1. Dipuji guru, tidak membawa
keuntungan. Mungkin jadi besar kepala.
2. Dikagumi teman, kalau nilai jatuh,
kagum itu akan hilang.
3. Dibanggakan sekolah, kalau melakukan
kesalahan, sekolah malu.
4. Dll
Sedangkan,
bila nilai buruk:
1. Dianggap bodoh, hanya mengurangi
semangat belajar.
2. Dituduh pemalas, merasa dirinya malas
dan benar-benar menjadi pemalas.
3. Dimarahi guru, murid akan menjauhi
guru.
4. Dll
Jadi, apakah
adil untuk menilai ilmu seseorang hanya dari nilai yang ia dapatkan di sekolah?
Albert Einstein pernah berkata “ Imagination is more important than knowledge”
Namun setiap
tahunnya, sekolah tidak menuntut ilmu lebih, melainkan nilai lebih – tampak
dari dinaikkannya nilai minimum setiap tahunnya. Tidak waras, bahwa yang lebih
penting adalah nilai yang bagus, tanpa melakukan perubahan kepada si pemilik
ilmu.
Jadikanlah
sekolah tempat untuk mencari ilmu. Karena ilmu akan kalian terapkan di lingkungan
sosial. Bukanlah nilai yang kalian gunakan untuk bekerja, bukanlah nilai yang
kalian gunakan untuk memecahkan masalah di lingkungan sekitar.
0 komentar:
Posting Komentar