Jumat, 20 Mei 2016

BELAJAR UNTUK NILAI ATAU ILMU?


Dalam unsur budaya terdapat adanya sistem pengetahuan, dimana ilmu termasuk di dalamnya. Dengan demikian ilmu itu sendiri merupakan bagian dari budaya. Ilmu dan budaya mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi dan saling tergantung. Perkembangan ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi budaya masyarakat tersebut, dan juga perkembangan ilmu akan mempengaruhi berkembangnya budaya masyarakat. Ilmu merupakan sumber nilai dan tata hidup, baik bagi perkembangan kepribadian secara individual maupun pengembangan masyarakat secara keseluruhan.

Mencari ilmu adalah kewajiban untuk kita semua, ada banyak cara untuk mecari ilmu dan slah satunya yaitu bersekolah. Namun seiring waktu sekolah bukan lagi “tempat mencari ilmu” melainkan “tempat mencari nilai”. Pada saat ulangan, para siswa akan berfikir untuk mendapatkan nilai yang bagus. Dengan nilai yang bagus maka mereka akan dibanggakan oleh guru ataupun orangtua. Tapi sangat disayangkan apabila siswa telah mendapatkan nilai yang mereka mau tapi malah melupakan semua ilmu yang telah dipelajari. Itu sama saja percuma untuk sekolah yang tadinya sekolah adalah hakekat untuk menuntut ilmu telah berubah menjadi untuk menuntut nilai. Kalau kalian ingin nilai yang bagus, itu sangat gampang, ada banyak cara untuk meraihnya salah satunya dengan menyontek atau bertanya pada teman yang sudah pasti adalah cara yang tidak seharusnya dilakukan. Namun tidak dipungkiri lagi bahwa nilai bagus terus mendorong siswa untuk melakukan segala macam cara untuk mencapainya.
Namun ada banyak keuntungan mendapat nilai bagus antara lain:
1.      Dipuji guru
2.      Dikagumi teman
3.      Dibanggakan sekolah
4.      Dll
Sedangkan, bila nilai buruk:
1.      Dianggap bodoh
2.      Dituduh pemalas
3.      Dimarahi guru
4.      Dll
Sedangkan untuk ilmu, sudah jelas bahwa fungsinya yaitu untuk memperoleh suatu keterampilan, yang bisa dimanfaatkan untuk pekerjaan atau keahlian di masa depan. Tapi ilmu diukur dengan nilai, dan representasi nilai untuk ilmu tidak selalu tepat.
Masalah dengan nilai
mendapat nilai bagus antara lain:
1.      Dipuji guru, tidak membawa keuntungan. Mungkin jadi besar kepala.
2.      Dikagumi teman, kalau nilai jatuh, kagum itu akan hilang.
3.      Dibanggakan sekolah, kalau melakukan kesalahan, sekolah malu.
4.      Dll
Sedangkan, bila nilai buruk:
1.      Dianggap bodoh, hanya mengurangi semangat belajar.
2.      Dituduh pemalas, merasa dirinya malas dan benar-benar menjadi pemalas.
3.      Dimarahi guru, murid akan menjauhi guru.
4.      Dll
Jadi, apakah adil untuk menilai ilmu seseorang hanya dari nilai yang ia dapatkan di sekolah? Albert Einstein pernah berkata “ Imagination is more important than knowledge”
Namun setiap tahunnya, sekolah tidak menuntut ilmu lebih, melainkan nilai lebih – tampak dari dinaikkannya nilai minimum setiap tahunnya. Tidak waras, bahwa yang lebih penting adalah nilai yang bagus, tanpa melakukan perubahan kepada si pemilik ilmu.

Jadikanlah sekolah tempat untuk mencari ilmu. Karena ilmu akan kalian terapkan di lingkungan sosial. Bukanlah nilai yang kalian gunakan untuk bekerja, bukanlah nilai yang kalian gunakan untuk memecahkan masalah di lingkungan sekitar. 

0 komentar:

Posting Komentar