Jumat, 20 Mei 2016

TUGAS MAKALAH KENAMPAKAN ALAM

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kenampakan Alam
Kenampakan alam (bentang alam) adalah segala sesuatu yang ada di alam dan terbentuk oleh peristiwa alam. Kenampakan alam yang dapat kita lihat adalah yang ada dipermukaan bumi. Permukaan bumi terdiri atas daratan dan perairan. Bentuk permukaan bumi ada dua yaitu wilayah daratan dan perairan.
1.      Wilayah daratan
Adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak difgenangi air dan berbentuk padat Kenampakan alam yang termasuk wilayah daratan adalah sebagai berikut.
a.       Dataran rendah

Dataran rendah adalah wilayah datar yang memiliki ketinggian 0-200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah dimanfaatkan untuk pemukiman, industri dan pertanian.
b.      Dataran tinggi
Adalah wilayah dataran luas yang terletak pada ketinggian di atas 200 meter. Dataran tinggi disebut juga plateau atau plato. Contohnya dataran tinggi Dieng, Dataran tinggi Bone, dan lain-lain. Dataran tinggi cocok untuk pariwisata dan perkebunan.
c.       Pantai
Adalah wilayah perbatasan antara dataran dan laut. Pantai dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata. Contoh: Pantai Carita,Pantai Kasih, dll. Pantai juga dimanfaatkan untuk tempat pelelangan ikan dan pembuatan garam.
d.      Gunung
Adalah bagian bumi yang menonjol dengan ketinggian puncaknya di atas 600 meter. Gunung dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
    o   Gunung berapi merupakan gunung yang masih aktif dan sewaktu-waktu dapat meletus. Gunung berapi menghasilkan barang-barang tambang seperti batu, pasir, belerang, dan sumber air panas. Contoh: Gunung Merapi.
    o   Gunung tidak berapi merupakan gunung yang sudah tidak aktif lagi. Gunung yang tidak berapi bisa dimanfaatkan untuk kegiatan perkebunan, kehutanan, suaka margasatwa atau tempat rekreasi. Contoh: Gunung Muria.
e.       Pegunungan adalah rangkaian gunung yang sambung menyambung satu sama lain. Adalah bagian dari dataran yang bergunung-gunung. Tingginya lebih dari 700meter di atas permukaan laut, berhawa sejuk dan sering dimanfaatkan untuk tempat rekreasi, peristirahatan, dan pertanian holtikultura. Pertanian hortikultura adalah pertanian yang mengembangkan jenis tanaman sayur-sayur dan buah-buahan. Contoh: Pegunungan Sewu, Pegunungan Jaya Wijaya.
f.       Tanjung merupakan daratan yang menjorok ke laut. Tanjung yang luas disebut semenanjung. Tanjung banyak dimanfaatkan untuk membangun pelabuhan.
g.      Delta adalah daratan yang berada di tengah sungai. Biasanya di muara sungai. Contoh: Delta Sungai Bengawan Solo.
2.      Wilayah Perairan
a.       Sungai
Sungai adalah tanah basah yang selalu digenangi air dan ditumbuhi tanaman. Sungai-sungai diIndonesia sangat banyak. Sungai banyak dimanfaatkan untuk irigasi dan transportasi. Contoh: Sungai Kapuas di Kalimantan, Sungai Kampar di Riau.
b.      Danau, merupakan suatu cekungan di darat yang amat luas dan berisi air yang dikelilingi oleh daratan.Danau ada 2, yaitu: danau alami karena proses alam dan danau buatan manusia. Danau banyak dimanfaatkan untuk pariwisata dan PLTA. Contoh: Waduk Jati Luhur di Jawa Barat.
c.       Selat, ialah laut sempit yang berada diantara dua pulau, misalnya selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatera.
d.      Teluk ialah laut yang menjorok ke darat, misalnya Teluk Cenderawasih, Teluk Banten.
e.       Rawa, merupakan dataran rendah yang digenangi air, rawa baik untuk perikanan dan hutan bakau. Misalnya di sepanjang pantai timur Sumatera
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ4_vldhVggyIs0jFfYDN-iUWWTikBjoyKs7yO9UF5TjYiWHK9Xpp15v55Mc0EAK482A1AafXCsREQFJoJfVSdVHLPe5hePvxU2rojuaL8q3ohJp3YdVcTGSA0WGAICIHCwX90Ofur86c/s320/Waduk+Gajah+Mungkur.jpg
Kenampakan Alam Buatan

      1.    Waduk
Waduk adalah bendungan atau
dam yang merupakan danau buatan.
Wadukdimanfaatkan untuk kepentingan irigasi,
perikanan, PLTA, dan wisata.
Contohnyaadalah Waduk Jatiluhur,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGzRw8YAnT8_fwiLaj3gdM6SGANIwAnU1A9F-v951Fu5mihZM56ZcIow81sL6UXUHeODSvKk5hrdjB1h6MNhXdhVaOXk-ZbshyemXGAlMcP30CbAAvYlHaGz2_Ya4YMplsEfpHuUTAP10/s320/pelabuhan-cappa-ujung_03.jpgWaduk Saguling, Waduk Cirata di Jawa Barat dan WadukGajah Mungkur, Waduk Malahayu di Jawa Tengah.

 2.Pelabuhan
Pelabuhan merupakan bandar atau
tempat berlabuh atau singgahnya
kapalkapal, baik kapal barang atau
kapal muatan penumpang. Pelabuhan
juga sebagai tempat transaksi perdagangan, ekspor impor, dan bea cukai. Semuakegiatan tersebut menambah devisa negara. Pelabuhan di Indonesia, antara lain Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiamkdshjiPIUCRi0Z-r62ZnUvBeRZIsc4LB-lThch9uHqNahCwv2xEeFGdpA84RlyfOrOe5qov9ym0cpXqzw2igwrbU1uXGXfdbknORiIidpE-Dk_MOAYR6wxjAwgGG6Qo7TlPEku_oZA/s320/bandara-jibiphoto.jpg3.    Bandar Udara
Bandar udara adalah tempat yang
sengaja dibuat untuk tinggal landas
sebuah pesawat. Sarana ini termasuk
dalam transportasi udara.
Bandar udara yang terkenal adalah
Soekarno- Hatta di Jakarta, Juanda
di Surabaya, dan masih banyak lagi
yang lainnya


B.     Hubungan Kenampakan Alam dengan Keragaman Sosial Budaya
Keragaman sosial budaya Indonesia dipengaruhi oleh kondisi fisik di Indonesia. Bentuk pemukaan bumi Indonesia yang tidak rata tersebut akan menmberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia. Keragaman sosial budaya tersebut menyangkut banyak hal. Seperti pola perilaku, mata pencaharian, adat istiadat dan berbagai bentuk kesenian. Contohnya masyarakat yang tinggal di daerah pantai. Masyarakat petani biasanya akan mengadakan peryaan adat setelah musim panen. Begitu pula dengan cara berpakaian dan kebiasaan masyarakatnya. Semua itu tidak terlepas dengan keadaan alam dan lingkungan setempat.
           





B. Fenomena Alam
Adalah fenomena yang terjadi pada alam yang berada di sekitar kita, banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya Fenomena Alam dimuka bumi ini.

Beberapa Penyebab Fenomena Alam :
·         Faktor Alami
·         Faktor Buatan
 1. Faktor Alami
Adalah fenomena alam yang terjadi bukan karena campur tangan dari manusia, melainkan karena aktivitas yang terjadi pada alam di sekitar tersebut.

Contohnya :
Gempa Bumi
Gempa terjadi akibat pertemuan empat lempeng tektonik yaitu Lempeng Benua Asia, Lempeng Benua Australia, Lempeng Samudera Hindia, dan Lempeng Samudera Pasifik.
Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan di atas permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya gelombang seismik. Gempa bumi bersifat merusak dan tingkat kerusakannya tergantung pada kekuatan dan jarak dari sumber gempa. Sumber atau pusat gempa bumi disebut dengan hiposentrum, kekuatannya dinyatakan dalam skala richter yang diukur dengan alat bernama seismograf.
Klasifikasi Gempa Bumi Menurut Kedalaman Hiposentrum
A. Gempa Bumi Dalam
Gempa bumi dalam mempunyai hiposentrum yang letaknya berada pada kedalaman lebih dari 300 KM di bawah permukaan bumi. Karena letaknya hiposentrumnya yang dalam, gempa bumi jenis ini umumnya tidak terlalu berbahaya.

B. Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi jenis ini mempunyai kedalaman hiposentrum antara 60 sampai 300 KM di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah umumnya mempunyai dampak yang terasa dan menimbulkan kerusakan ringan. Gempa bumi tipe ini pernah terjadi di pulau sumatera bagian barat, pulau jawa bagian selatan, sepanjang teluk tomini, laut maluku, dan kep. Nusa Tenggara.
C. Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang letak hiposentrumnya kurang dari 60 KM di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini dampaknya cukup berbahaya dan biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Klasifikasi Gempa Bumi Menurut Penyebabnya
a. Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh adanya peningkatan aktifitas gunung berapi. Getaran yang dirasakan saat gempa vulkanik diakibatkan oleh adanya pergerakan magma pada perut bumi sehingga menyebabkan getaran-getaran di sekitar gunung berapi tersebut.
b. Gempa Bumi Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi disebabkan oleh adanya pergerakan lempeng plat tektonik bumi. Gempa tektonik sebenarnya sangat sering terjadi karena lempeng-lempeng tektonik bumi yang terus-menerus bergerak, hanya saja getarannya kadang tidak dapat dirasakan karena kekuatannya yang kecil.
Gempa tektonik umumnya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tektonik bumi karena di daerah ini sering terjadi tumbukan antara lempeng tektonik yang melepaskan energi yang besar sehingga dapat menyebabkan gempa bumi yang sangat merusak. Gempa tektonik bisa terjadi baik di darat maupun di laut. Jika terjadi di laut gempa jenis ini bisa saja menghasilkan gelombang tsunami yang sangat mematikan.
            Selain gempa vulkanik dan tektonik, penyebab lain gempa bumi adalah akibat runtuhnya atapgoa atau terowongan yang besar sehingga bisa menghasilkan getaran di permukaan tanah. Selain itu gempa bumi bisa juga diakibatkan oleh ulah manusia, misalnya karena ledakan bom yang mempunyai daya ledak tinggi.
Kesimpulan : Gempa terjadi akibat bertemunya 4 lempengan yang berada di muka bumi ini, karena lempengan tersebut saling berbenturan atau bertabrakan maka, tercipatalah getaran dari bawa tanah yang disebut Gempa Bumi.
 Letusan Gunung Berapi
Kerak bumi adalah lapisan tipis batuan padat (10 hingga 70 Km) yang mengambang di lapisan lebih tebal dari batuan cair, mantel, di mana batu berada pada suhu 1100-1200° C di lapisan paling dangkal dan lebih panas dan semakin panas dengan meningkatnya kedalaman. Batuan cair ini adalah cairan magma yang keluar dari gunung berapi pada permukaan kerak bumi dan menjadi batu lava ketika membeku.Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada mantel magma yang cenderung terhadap keuntungan pada setiap titik lemah yang berada di atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa patahan, untuk naik dan keluar di atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang khas terbentuk menjadi banyak lapisan dari letusan lava terpadatkan selama ratusan ribu tahun. Hal tersebut merupakan kehidupan normal gunung berapi.Pada titik ini, mengingat banyaknya gunung berapi di dunia, kita bisa bertanya-tanya bagaimana magma dari mantel bisa begitu mudah keluar melalui kerak bumi.
Jawabannya terletak pada mantel yang sama, hal ini ditunjukkan oleh gerakan-gerakan konvektif besar yang menyebabkan turunnya magma bagian atas yang lebih dingin, digantikan oleh magma bagian dalam yang lebih panas dalam siklus terus menerus, mirip dengan air mendidih dalam ketel.
Konveksi aliran ini banyak terdapat di dalam mantel dan bergerak seperti ban berjalan, mampu bergerak seluas kerak bumi. Untuk alasan ini, dibagi menjadi banyak lempeng kerak yang bergerak antara satu dengan lainnya beberapa centimeter setiap tahun. Hanya tepi lempeng kerak ini merupakan daerah lemah dan tidak stabil dari kerak bumi di mana magma dari mantel dengan mudah dapat muncul untuk membentuk gunung berapi.
Kerak bumi adalah terpendek (hanya Km 5-10) kedekatannya dengan dasar laut dan tebal paling di bawah pegunungan gunung utama, tapi sebagian besar terbentuk atau masih sedang terbentuk hari ini hanya sepanjang batas antara dua lempeng kerak dimana terjadi tabrakan antara satu dengan yang lain. Jadi, salah satu dari dua lempeng :
Letusan magma mereda oleh gas-gas terlarut di dalamnya, terutama karena magma melintasi lapisan kerak bumi dan mendekomposisi bagian dari batuan di sepanjang jalan. Jadi magma jenuh di bawah tekanan besar dengan gas-gas seperti CO2, SO2, HCl, HF, H2O, H2 dan lainnya. Ketika magma naik sepanjang lubang utama dari gunung berapi, tekanan berkurang dan gas terpisah dari magma membentuk gelembung. Ini cenderung untuk naik ke atas dan meningkatkan tekanan yang diberikan ke atas oleh lava.
Penting untuk diketahui bahwa magma meletus dari gunung berapi tidak datang langsung dari mantel, tetapi dari ruang magmatik besar atau “kaldera” dan terletak di dalam kerak bumi. Kaldera tersebut terletak pada beberapa kilometer di bawah gunung berapi, langsung berhubungan dengan kawahnya.
Viskositas magma sangat penting untuk menjelaskan letusan gunung berapi karena sangat bervariasi. Magma yang paling kental membentuk gunung berapi di mana batuan cair cenderung memadat segera setelah letusan atau bahkan sebelum keluar dari kawah. Akibatnya, magma ini cenderung menyumbat vulkanik menyumbat lubang dengan tutup dari magma padat pada akhir setiap letusan.
Kesimpulan untuk setiap letusan eksplosif hanya merupakan langkah pertama menuju letusan berikutnya, walaupun terjadi setelah beberapa abad, bahkan tekanan dari dasar magma dan gas, cepat atau lambat cenderung membuat tutup tersebut meledak sehingga letusan dari gunung berapi biasanya mendadak dan eksplosif, setelah periode waktu panjang yang tenang.
Kerasnya letusan di daerah sekitarnya dipicu oleh ledakan yang disebabkan oleh gas-gas yang dilepaskan dengan keras oleh magma yang sangat kental, bergerak bersama sejumlah abu, bara dan puing-puing yang berasal dari bagian-bagian dari gunung yang hancur oleh ledakan. Ini membentuk awan gas panas yang tinggi dan besar dan partikel padat yang dapat runtuh pada sisi-sisi gunung berapi dan membentuk awan dari abu dan gas yang membakar segala sesuatu di sepanjang jalan mereka.
Kesimpulan : Letusan Gunung Berapi terjadi karena ada tekanan magma dan gas – gas yang berada dalam gunung berapi tersebut. Dimungkinkan karena tidak kuat menahan tekanan gas dan magma gunung tersebut meledak / meletus dan mengeluarkan semacam asap dan bahkan dapat mengeluarkan magma kental.

2. Faktor Buatan
Adalah fenomena alam yang terjadi akibat campur tangan manusi, yang disebabkan oleh tindak dari kesalahan manusia sehingga dapat menyebabkan bencana alam.

Contohnya :
Faktor-faktor Penyebab Banjir
Merupakan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.
            Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir bandang.
Beberapa penyebab banjir akibat ulah manusia adalah:
  • Ilegal Loging (Penebangan Hutan Liar)
  • Bertumpuknya sampah pada saluran air, sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air.
  • Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pada daerah / hutan hutan yang baru di tebangi.
  • Tidak adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya beristirahat dikala hujan turun. tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air tanah. akibatnya, ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus oleh air dan kemudian air terus meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudian menyebabkan banjir. dan masih banyak lagi penyebab-penyebab banjir yang lainya.
Faktor alam penyebab terjadinya banjir secara alami adalah:
            Badai  juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya melalui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering terjadi di Bangladesh.
Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk kawah (seperti Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya gelombang besar yang disebut tsunami yang menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai.
Kesimpulan : Banjir yang alami itu wajar karena disebabkan oleh badai, hujan yang berlebih dan gempa. Tapi sangat tidak wajar bila banjir itu disebabkan oleh kesalahan dan keserekahan manusia sendiri.














Daftar Pustaka







http://id.wikipedia.org/wiki/Fenomena_alam


0 komentar:

Posting Komentar